HASIL ANYAMAN
BAMBU TENGGOK
Tengok pring begitulah sering
disebut masyarkat desa natah dusun ngelorejo kabupaten gunungkidul biasa
menyebutnya pring,pring adalah sebutan bambu bagi orang jawa .sedagkan tenggok
adalah anyaman bambu berbentuk keranjang yang
melalui tenggok pring kini banyak
nama tenggoran jadi terkenal hingga keluar daerah/kabupaten gunugkidul
bagi petani tenggok biasa di gunakan untuk tempat hasil bumi seperti : jagung, kedelai kacang tanah padi dll.
Bila diruntut
kebelakang pembuatan tenggok di pingiran jawa itu sudah berlangsung turun temurun
,mayoritas pengerajjin mendapat ilmu warisan cara mengayam bambu dari sanak
keluarga.
Bau
harum bambu sangat dominan jika
kita masuk kedusun ngelorejo ,makin
masuk kedalam siapa saja pasti akan menjumpai perajin tenggok yamg sedang
mengayam bambu jenis apus .
Berbekal pisau khusus
yang dipesan dari pandai besi pedagang pisau,
a) Mengayam bilahan bambu tipis secara
bertahap
b) Lalu pan patahkan anyaman bambu bagin
pingir secara perlahan
c) Lalu ikat bagian atas bambu dengan iratan bambu
memanjang dan tipis
d) Lalu lemoni tengok dengan mengunakan bambu
yang di iris tipis-tipis kira-kira lebar 3cm
e) Lalu lepas bagian atas temggok
f) Kemudian berikan tenggok dengan iratan
bambu-bambu yang tipis/disebut ( iyilik i)
g) Kemudian pasang wenggu pada bagian atas
tenggok yang sudah di beri clikn
h) Kemudian jejet pada sekitar atas tenggok
yang sudah di lubagi
i)
Kemudian
asap i tenggok agar menjadi kuning
j)
Siap
untuk di jual
Alat-alat : Bahan :
a) Pisau a)Bambu
hijau
b) Gorokan b)Bambu
unggu
c) Bendo/parang
d) Palu
e) Bur
Penjualan anyaman tenggok di jual hingga keluar dari kabupaten
gunungkidul dan di pasar-pasar teradisionasional dan ke pembeli langsung bahkan
ke tengkulak.
Tenggok dengan ukuran besar
kira-kira di jual dengan harga RP.15.000 Dan tenggok ukuran kecial biasa di
jual dengan harga Rp.10.000 dan dan biasanya tenggok dapat di pesan langsung
dari tempat pembuatan tenggok dengan ukuran yang di sesuaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar